Dalam dunia ultra teknologi seperti sekarang ini, website adalah kebutuhan pokok sebuah bisnis atau pun organisasi.
Baik ia bersifat kolektif, pribadi, formal, informal, profit atau pun non profil. Website menjadi sebuah wadah introduksi untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.
Dan karena sifatnya untuk introduksi maka dibutuhkan wajah dan kesan yang sempurna saat pertama kali seseorang membuka sebuah alamat website.
Ketika mengakses sebuah alamat website, kadangkala kita menemui beberapa problem yang umum, misalnya error, uptime yang rendah dan sebagainya. Dan ini merupakan salah satu ciri dari permasalahan hosting website tersebut.
Untuk itu, kita kemudian melihat banyak penawaran jasa pembuatan website Jakarta, jasa pembuatan website Jogja, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Sebagai salah satu penawaran solusi kebutuhan website sekaligus juga solving problem hosting.
Umumnya ada beberapa hal yang menjadi alasan mendasar mengapa
migrasi hosting atau pindah hosting sudah saatnya dilakukan.
Alasan-alasan ini jika dibiarkan lebih lanjut akan membuat
performance situs menjadi buruk. Dan imbasnya dapat berakibat langsung ke citra bisnis yang akan merosot di mata para konsumen. Oleh karena itu, berikut ini alasan tepat untuk segera pindah hosting.
1. Downtime yang terlalu sering
Jasa pembuatan website Jakarta, Surabaya, Yogkarta dan banyak lainnya, umumnya menawarkan layanan
uptime yang optimal hingga 99,99%. Karena memang tidak mungkin pula sebuah layanan jasa hosting dapat menjamin
uptime mereka 100% tanpa kendala.
Untuk beberapa situs,
downtime dalam waktu yang lama dan sering, tentu saja dapat mendatangkan kerugian materiil yang tidak sedikit. Selain itu,
downtime yang panjang juga dapat membuat kesan yang buruk bagi pelanggan.
2. Loading speed yang lambat
Kecepatan muat sebuah website adalah salah satu faktor penting dalam layanan hosting. Sebuah situs yang
loading page-nya lama biasanya akan langsung ditinggalkan oleh pengunjung.
Selain itu juga akan berakibat kehilangan posisinya dalam sistem pecarian
search engine google yang memprioritaskan kecepatan
loading page sebagai penilaian utama mereka.
Layanan hosting seperti jasa pembuatan website di Indonesia umumnya telah mengantisipasi hal ini dengan meningkatkan
loading page situs yang bernaung dalam hosting mereka.
3. Fitur hosting yang tidak sesuai
Ada beberapa jasa penyedia hosting yang dengan sengaja menampilkan berbagai fitur dalam website mereka untuk menarik customer baru.
Namun ketika customer memutuskan untuk membeli dan situs mereka sudah mulai ramai dikunjungi, website menjadi lebih konsumtif dengan kapasitas ruang disk dan juga bandwith. Dan akibatnya situs menjadi
down dan mungkin beberapa fiturnya tidak sesuai dengan promosi dari penyedia hosting yang bersangkutan.
4. Customer Support yang buruk
Jasa pembuatan website Jakarta, dan jasa pembuatan website di kota besar lainnya, biasanya mengutamakan customer support mereka.
Layanan pelanggan menjadi salah satu gerbang utama mereka untuk menyapa pelanggan dan menarik perhatian mereka, kemudian memastikan produk mereka sesuai dengan ekspektasi customer.
Jika layanan customer buruk, respon yang lambat dan cenderung kasar, maka sudah saatnya mempertimbangkan untuk migrasi hosting. Bisnis tidak dapat bertahan dengan layanan pelanggan yang tidak ramah.
5. File yang tiba-tiba hilang
Selanjutnya hal yang patut menjadi pertimbangan terakhir untuk pindah hosting adalah hilangnya file dalam website secara tiba-tiba.
Karena kadang ada beberapa provider hosting yang memang memiliki layanan data pelanggan yang buruk. Sehingga mereka dapat saja melakukan penghapusan data atau file dalam website yang menggunakan hosting mereka secara sepihak.
Jika semua atau salah satu indikasi ini telah ditemui dalam situs yang kita miliki, maka memang sebaiknya segera mencari jasa hosting lain dan memigrasikan situs kita ke mereka.
Namun sebelum memastikan untuk pindah ke provider hosting yang baru, pastikan dulu bahwa hal-hal yang kita alami pada provider lama tidak akan terulangi lagi.
Hal itu Karena terkadang ada juga jasa pembuatan website yang tidak dapat memenuhi ekspektasi customernya secara maksimal hingga 100 persen.
